Apa itu Teknologi Cloud Computing (Komputasi Awan)?
Cloud computing, dalam bahasa Indonesia berarti “komputasi awan”, hal ini terdiri dari kata Cloud dan Computing.
Computing adalah komputasi yang berhubungan dengan prosesor, CPU, RAM
dan sistem operasi yang akhirnya kita bisa menggunakan komputer tersebut
menjalankan sebuah program aplikasi semisal MS Office, Photoshop dan
lain sebagainya. Cloud atau “awan”, adalah hal-hal yang terdapat jauh
dari pengguna dan tidak diketahui secara nyata oleh pengguna. Arti kata
“awan” ini tidak jelas, juga tidak ditemukan sumber yang pasti. Awan
dalam hal ini mengacu pada “Internet”.
Seperti yang Anda lihat, diatas merupakan satu contoh layanan Cloud Computing. Pihak penyedia menyuguhkan beberapa pilihan yang pada
dasarnya mencakup server, virtual desktop, platform, aplikasi dan
penyimpanan awan.
Analogi sederhana untuk komputasi awan bisa merujuk pada istilah
“berlangganan listrik dari PLN”. Anda bisa memesan sumber daya dari
banyak pilihan sumber daya, 900 watt, 1300 watt atau 2200 watt. Suatu
saat, jika Anda ingin menaikkan atau menurunkan spesifikasi sumber daya
PLN, Anda bisa mengajukan permintaan ke PLN dan memilih paket lain yang
sudah disediakan. Dalam konteks ini, berarti kita tidak perlu mendirikan
“pembangkit listrik sendiri”.
Hal itu sama dengan Cloud Computing, dimana Anda bisa menyewa “sebuah
komputer” dari penyedia jasa, dengan spesifikasi yang ditawarkan
seperti 1 CPU, RAM 1GB dan Storage SSD 20GB, serta sistem operasi baik
LINUX ataupun Windows, dan tentunya program aplikasi sesuai dengan apa
yang Anda inginkan. Tetapi tidak seperti Anda mempunyai komputer sendiri
yang bisa diakses tanpa bantuan koneksi internet. Komputer harus
terhubung dengan jaringan internet (disinilah mengapa disebut “Cloud”/
“Awan”) supaya Anda bisa mengakses unit yang Anda pesan bersama sistem
dan aplikasi yang Anda install. Nah, ketika Anda memerlukan tambahan
spesifikasi, maka Anda tinggal membayar sejumlah uang untuk meng-upgrade
misalnya ke 2GB RAM dan SSD 1TB. Berbeda dengan langganan listrik PLN,
yang tidak perlu mendirikan pembangkit sendiri, untuk menikmati layanan
teknologi cloud, kita harus mempunyai “perangkat untuk menghubungkan
server yang kita pesan dari penyedia jasa Cloud Computing”.
Cloud computing melibatkan komputer server, jaringan internet, dan
perangkat lunak (software), sehingga memungkinkan pengguna melakukan
penyimpanan data terpusat melalui akses online internet. Hadirnya
layanan komputasi awan, memudahkan pengguna mempunyai perangkat komputer
sendiri beserta sistem operasi, software dan aplikasi terpasang,
sehingga hanya mengeluarkan biaya lebih murah dengan cara menyewa ke
penyedia cloud, daripada harus membeli sistem sendiri.
Teknologi yang digunakan untuk komputasi awan adalah virtualisasi.
Software virtualisasi memisahkan perangkat komputasi fisik menjadi satu
atau lebih perangkat “virtual”, yang masing-masing dapat dengan mudah
digunakan untuk menyelesaikan melakukan tugas-tugas komputasi. Dengan
virtualisasi sistem operasi tingkat dasarnya menciptakan sistem scalable
beberapa perangkat komputasi independen, sumber daya komputasi
menganggur dapat dialokasikan dan digunakan secara lebih efisien.
Virtualisasi memberikan kelincahan yang dibutuhkan untuk mempercepat
operasi teknologi informasi, dan mengurangi biaya dengan meningkatkan
pemanfaatan infrastruktur.
Cloud computing adalah jenis komputasi grid dan telah berkembang
dengan mengatasi QoS (kualitas layanan) dan masalah reliabilitas. Cloud
computing menyediakan alat dan teknologi untuk membangun data /
menghitung aplikasi paralel intensif dengan harga yang jauh lebih
terjangkau dibandingkan dengan teknik komputasi paralel tradisional.
Jenis Layanan Komputasi Awan
Pada dasarnya bisnis Cloud Computing atau layanan dari komputasi awan
adalah menawarkan satu unit server virtual di internet yang bisa Anda
kelola sendiri. Pun begitu, tentunya bisnis terus berkembang dan
menjadikan cloud computing tidak sekedar menyewa server di awan, namun
juga dimudahkan dengan satu paket server bersama dengan jasa instalasi
program yang dibutuhkan. Sehingga Cloud computing adalah hasil dari
evolusi dan adopsi teknologi yang ada, memungkinkan pengguna memperoleh
manfaat dari semua teknologi itu, tanpa perlu pengetahuan yang mendalam
tentang atau keahlian dengan masing-masing dari mereka. Keberadaan
“Awan” bertujuan untuk memotong biaya, dan membantu pengguna fokus pada
bisnis inti mereka bukannya terhambat oleh kendala seputar teknologi
informasi dan komputer. Sehingga, pengguna akan lebih fokus pada bisnis
dan apa yang mereka inginkan.
As you can see! Dalam model cloud-layanan yang paling dasar, penyedia infrastruktur yang disingkat IaaS (Infrastructure as a service). Cloud computing tipe IaaS menawarkan komputer virtual,
sementara Anda harus mempunyai kemampuan untuk menginstal software dan
aplikasi. Seperti yang kami katakan diatas, model ini merupakan layanan
yang paling dasar, seolah Anda membeli paket server yang bisa Anda
instal sesuai dengan keinginan Anda. IaaS sering menawarkan sumber daya
tambahan seperti disk image, objek penyimpanan, firewall, keseimbangan
beban, alamat IP, daerah maya jaringan (VLAN), dan satu paket (bundel)
software. IaaS ditujukan untuk konektivitas yang luas, pelanggan dapat
menggunakan Internet yang didedikasikan jaringan pribadi virtual.
Dalam model layanan cloud computing yang sudah berupa sebuah platform yang disebut PaaS (Platform as a Servise), penyedia layanan komputasi awan memberikan platform komputasi yang sudah terpasang,
biasanya termasuk sistem operasi, bahasa pemrograman lingkungan
eksekusi, database, dan server web. Pengembang aplikasi dapat
mengembangkan dan menjalankan solusi perangkat lunak mereka pada
platform cloud tanpa biaya dan kompleksitas dalam mengelola hardware
dengan software. Contoh beberapa layanan PaaS, seperti Microsoft Azure
dan Google App Engine, sumber daya yang mendasari komputer dan
penyimpanan skala otomatis untuk memenuhi permintaan aplikasi sehingga
pengguna awan tidak perlu mengalokasikan sumber daya secara manual. Yang
terakhir ini juga telah diusulkan oleh arsitektur bertujuan untuk
memfasilitasi real-time dalam lingkungan cloud. Bahkan lebih spesifik
jenis aplikasi dapat diberikan melalui PaaS, misalnya, seperti media
encoding seperti yang disediakan oleh jasa bitcodin transcoding cloud
atau media.io.
Dalam model bisnis cloud computing yang paling akhir yaitu layanan
yang sudah berupa software dan Anda tinggal memakai tanpa banyak set-up,
dalam hal ini disebut dengan SaaS (software as a service),
pengguna diberikan akses ke perangkat lunak aplikasi dan database.
Penyedia awan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan
aplikasi. SaaS kadang-kadang disebut sebagai “perangkat lunak
on-demand”. Dalam model SaaS, penyedia awan menginstal dan
mengoperasikan perangkat lunak aplikasi di awan dan pengguna cloud
mengakses software dari klien awan. Pengguna awan tidak mengelola
infrastruktur cloud dan platform di mana aplikasi berjalan. Hal ini
menghilangkan kebutuhan untuk menginstal dan menjalankan aplikasi pada
komputer pengguna cloud sendiri, yang menyederhanakan pemeliharaan dan
dukungan.
Pada akhirnya ketiga layanan baik IaaS, PaaS dan SaaS tentu saja akan
berbeda harga. Dimana IaaS akan cenderung lebih murah karena kita
mengelola hardware dan harus menginstal software dan aplikasi sendiri.
Sumber: http://ashimima.com/apa-itu-teknologi-cloud-computing-komputasi-awan/
makasih min artikel yang bermanfaat sekali...
BalasHapussolder uap